Ambisi dan Tekad Adalah Kunci Meraih Keberhasilan

May 23, 2018

saint monica jakarta - Angela Lee Duckworth, 48 tahun, merupakan seorang akademisi, psikolog, dan penulis sains populer asal Amerika. Dalam penelitian pasca sarjananya dia menemukan bahwa IQ bukanlah kunci penentu keberhasilan seseorang. "Tekad yang mengejutkan aku merupakan IQ bukanlah satu-satunya pembeda antara siswa terbaik dan terburuk aku. Sebagian dari mereka yang menerima poin terbaik tak mempunyai IQ yang luar umum tinggi.

Sebaliknya, sebagian dari si kecil-si kecil yang paling cerdas tak semacam itu sukses," terang Angela pendiri dan CEO Character Laboratorium, organisasi nirlaba yang mempunyai visi memajukan ilmu pengetahuan dan praktek pengembangan karakter. Menurut pengalaman, seberat atau sesulit apa saja materi pembelajaran dia benar-benar yakin bahwa tiap murid bisa mempelajari materi hal yang demikian jikalau mereka berprofesi cukup keras dan lama.

Sesudah sebagian tahun mendidik, Angela menyimpulkan bahwa yang dibutuhkan dalam pengajaran merupakan pemahaman yang lebih bagus perihal murid dan pelajaran dari sudut pandang semangat, dari sudut pandang psikis. Bukan IQ. Dalam pengajaran pascasarjana psikolog Angela mempelajari si kecil-si kecil dan orang dewasa dari segala macam latar belakang dengan satu pertanyaan: Siapa yang akan sukses dan kenapa? Angela dan regu penelitian pergi ke Akademi Militer West Point dan mencoba untuk memprediksi calon perwira mana yang akan konsisten tinggal di pelatihan militer dan siapa yang akan keluar.

Regu penelitinya juga pergi ke "National Spelling Bee" (Perlombaan Mengeja Nasional) dan mencoba memprediksi si kecil-si kecil mana yang akan maju terjauh dalam persaingan. Mereka juga mempelajari guru-guru baru yang berprofesi di lingkungan yang benar-benar susah, dan memprediksi guru-guru mana yang masih akan konsisten mendidik pada akhir tahun ajaran sekolah, dan siapa di antara mereka yang paling tepat sasaran dalam meningkatkan hasil pelajaran bagi siswa mereka? Penelitian juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta, dan meneliti siapakah di antara staf marekting yang paling bertahan dalam profesi? Siapa yang akan mewujudkan uang paling banyak? Dari segala penelitian yang benar-benar berbeda itu, satu karakteristik timbul sebagai kunci keberhasilan yang signifikan dan penting.

Dan hal itu bukanlah kecerdasan sosial, bukan penampilan yang menarik, kesehatan lahiriah, dan bukan juga I.Q. Tekad itu merupakan ambisi. Ambisi merupakan motivasi dan ketekunan untuk tujuan-tujuan rentang panjang, tambahnya. Ambisi berarti mempunyai stamina. Ambisi menempel dengan masa depan kita tiap hari, jelasnya. Bukan cuma selama seminggu, bukan pula satu bulan, namun untuk bertahun-tahun, dan berprofesi benar-benar keras untuk membikin masa depan itu menjadi kenyataan. Ambisi merupakan menjalani hidup seperti sebuah lomba lari maraton, bukan laga lari jarak dekat. Baginya, hal yang paling mengagetkan perihal ambisi merupakan alangkah sedikit yang kita kenal dan alangkah sedikit ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk membangun ambisi.

Data yang dia miliki menampakkan dengan benar-benar terang bahwa ada banyak individu-individu bertalenta yang tak meniru janji mereka. Pada kenyataannya, ambisi umumnya tak berkaitan atau malahan berbanding terbalik dengan besarnya talenta. Pola pikir yang berkembang dan terbuka merupakan metode yang baik untuk membangun ambisi sebagai kunci keberhasilan.

Sumber: saint monica jakarta school sunter

Related Posts

No items found.

Stay in Touch

Thank you! Your submission has been received!

Oops! Something went wrong while submitting the form