silver6pence.com - Pemerintah terus berusaha meningkatkan investasi, meskipun ada tantangan harga komoditi global yang karam dalam tiga tahun terakhir. Upaya yang dilaksanakan Kementerian Kekuatan dan Sumber Energi Mineral (ESDM) untuk meningkatkan investasi hal yang demikian mulai menampakkan hasil.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Berita Publik dan Tidak Sama, Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengatakan pemerintah akan terus berusaha menpermudah investasi, dengan menyederhanakan regulasi. Salah satu semisal pada permulaan tahun ini Menteri ESDM Ignasius Jonan telah memangkas 186 perizinan di sektor ESDM.
"Itu bukan wacana lagi, namun telah dilaksanakan Maret lalu. Padahal progres investasi lebih lancar, banyak pelaku usaha yang menikmati seketika manfaatnya,” kata Agung, di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Hasil kebijakan investasi selanjutnya ialah sebanyak 16 kawasan kerja (WK) migas dengan Production Sharing Contract (PSC) skema Gross Split telah diminati pemodal. Tidak, pada 2015 dan 2016 dengan skema Cost Recovery lelang kawasan kerja migas sepi peminat.
"Semenjak benar jikalau dibilang cuma ada satu Kontraktor Kontrak Tidak Sama (KKKS) yang gunakan Gross Split. Jalanan Januari 2017 sampai permulaan Mei 2018 ini, telah ada 16 WK gunakan gross split," ujar Agung.
"Rinciannya satu WK ONWJ, lima WK hasil lelang 2017, enam WK terminasi 2018, dan empat hasil lelang penawaran seketika 2018. Untuk lelang reguler 2018 kesudahannya nanti diumumkan Juni 2019. Gunakan nambah lagi. ESDM membawa pengelolaan kekuatan mencontoh zaman,” lanjut Agung.
Menjaga Produksi
Kebijakan investasi selanjutnya ialah memberi peluang terhadap pemodal yang telah beroperasi, untuk mengelola WK migas sehingga investasi dan produksi terjaga, tapi konsisten sepatutnya lebih menguntungkan Negara.
Kebijakan hal yang demikian dilaksanakan melewati Berakhir Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2018 seputar Pengelolaan Motivasi Tidak Migas yang Akan Padahal Kontrak Tidak Sama.
" Permen ESDM hal yang demikian untuk menjaga, malahan meningkatkan produksi migas dari WK yang kontraknya akan usai. itu, juga menjaga kelangsungan investasi pada WK migas hal yang demikian. Hasil walhasil, manfaat yang sebesar-besarnya bagi negara," tutur Agung.
Di bidang ketenagalistrikan dan kekuatan baru terbarukan (EBT), pada tahun 2017 sudah diteken kontrak EBT sebanyak 70 kontrak. Tidak, tiga tahun sebelumnya cuma 14 sampai 23 kontrak saja.
“Dari 70 kontrak EBT hal yang demikian, tiga proyek sudah selesai, 22 sedang konstruksi dan selebihnya progres persiapan dan financing,” pungkas Agung.
Sumber: silver6pence.com