Ini Dia Teknologi yang Dapat Membantu Kamu Hidup di Mars dari NASA

May 18, 2018
Technology

digital advertising jakarta - NASA merupakan pihak yang betul-betul ambisius tetapi realistis dalam hal "invasi" manusia ke Mars.

Tetapi, sampai dikala ini, NASA masih belum memandang manusia akan dapat sesegera mungkin mewujudkan Planet Merah hal yang demikian sebagai habitat. Sebagai upaya, Badan Antariksa Amerika Serikat ini telah membikin proses dengan mengoptimalkan beragam kelengkapan canggih untuk pergi ke Mars.

Sebagian waktu lalu, NASA sempat merilis sebuah laporan perihal bagaimana perkembangan mereka dalam hal melancong ke Mars.

Proyek yang dikasih nama dan dikasih tagar di media sosial berupa #JourneyToMars ini telah hingga pada tahap yang menjanjikan. Bukan tak mungkin, dalam sebagian dekade kita telah dengan gampang bepergian ke Mars.

Berikut merupakan beragam kecanggihan yang sudah dioptimalkan NASA supaya umat manusia dapat melancong atau malah tinggal di Mars.

Roket Besar

Generasi berikutnya dari roket Space Shuttle milik NASA akan langsung dapat meluncur pada tahun ini.

Dikala roket ini telah siap, roket ini cakap membawa 70 metrik ton bobot ke orbit. Roket juga akan dioptimalkan sehingga cakap membawa bobot sebanyak 130 ton metrik ke Mars.

Dengan tinggi sekitar 116 meter, roket bernama SLS ini akan menjadi kendaraan terbesar yang pernah dihasilkan manusia.

Kecuali itu, roket ini akan jadi roket yang lebih kuat daripada roket Saturn V yang membawa astronot Apollo ke Bulan.

Energi Penggagas

Roket SLS dimotori oleh hidrogen cair dan oksigen cair. Tetapi, kekuatan ini cuma dapat untuk mendukung roket beserta pesawat luar angkasa berisi astronot untuk keluar dari orbit Bumi.

Untuk menempuh Mars dengan jarak tempuh sekitar tujuh bulan, dibutuhkan bahan bakar roket yang jumlahnya betul-betul-betul-betul banyak. Tapi hal yang demikian membikin proyek ini betul-betul mahal.

Tetapi hasilnya, NASA mengoptimalkan mesin dengan kekuatan surya untuk mengirim barang, persediaan, atau malah astronot untuk ke Mars.

Tapi ini bernama "Solar Electric Propulsion" yang memancarkan ion, di mana kekuatan sang surya menyediakan elektron untuk mendukung mesin dalam kecepatan tinggi.

Teknologi ini telah ada di depan mata. Tetapi, NASA masih berkeinginan membuatnya lebih total lagi, dengan membikin mesin ionnya lebih besar dan kuat. Rencananya, mesin akan rampung kaprah-kaprah pada 2020.

Deep Space

Astronot yang berada dalam misi ke Mars, tentu tidak dapat apabila cuma terkungkung di dalam pesawat luar angkasa saja di tiap harinya.

NASA hasilnya mengoptimalkan sebuah daerah yang dapat jadi habitat astronot selama berada di Mars. Tapi bernama "Deep Space Habitat" ini terdiri dari semacam ruang keluarga dan kamar mandi.

Tetapi, habitat hal yang demikian masih belum total sebab masih belum dilengkapi penyokong kehidupan, serta belum antikebakaran dan radiasi.

Habitat rencananya akan berbentuk portable dan didirikannya dengan diisi udara layaknya kemah ban. NASA berprofesi sama dengan Bigelow Aerospace untuk mengoptimalkan ini.

Kostum Astronot Fleksibel

Para astronot di Mars dapat jadi akan menghabiskan satu tahun atau lebih di Mars.

Selama waktu hal yang demikian, berjalan-jalan keluar merupakan pandangan baru yang cukup buruk, sebab Mars bukanlah daerah yang bagus untuk berkeliaran sebab dingin, badai angkasa, dan beragam hal lain.

Pun NASA menghasilkan baju luar angkasa terupdate untuk memproteksi astronot dari radiasi yang dapat membunuh, dingin serta tipisnya atmosfer, tetapi konsisten nyaman dan fleksibel untuk diterapkan.

Terbuat dari bahan yang lebih fleksibel, astronot tidak akan menonjol susah untuk bergerak. Internet formatnya saja tak "menggembung" seperti bagaimana kita mengasumsikan pakaian astronot pada biasanya.

Koneksi Dikala Berbasis Laser

Mars merupakan planet yang cukup jauh dari Bumi. Dalam jarak terdekatnya bahkan jaraknya masih 54.5 juta kilometer. Tentu koneksi dunia maya akan betul-betul parah di sana.

Laporan terupdate NASA berhubungan koneksi dunia maya merupakan perihal Mars rovers yang mengirimkan data dengan koneksi sebesar 2MB per detik.

Sementara, di International Space Station, koneksi datanya sebesar 300MB per detik. Tentu untuk mendarat dan mengerjakan navigasi di Mars, koneksi dunia maya mesti lebih pesat. NASA butuh sekitar 1GB per detik.

Tapi ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan laser. Teknologi ini bahkan telah melewati tahap uji coba semenjak 2013 lalu.

Dikala itu, beragam robot eksplorasi yang berada di Bulan dilaporkan cakap mengirim data dengan kecepatan 622MB per detik. Pengembangan masih akan dilaksanakan untuk menempuh angka 1GB per detik.

Tetapi, pengembangan teknologi ini memakan dana yang besar dan waktu pelaksanaan yang cukup lama. Keadaan Mars sama sekali tak seperti Bumi dan belum ditunjang fasilitas mumpuni.

Sebagian pakar astronomi malah ragu-ragu NASA dapat mengerjakan ini dalam waktu dekat. Tentu tarif yang banyak telah dialokasikan di hal lain, dan dunia maya merupakan prioritas kesekian.

Sumber: digital advertising

Related Posts

Stay in Touch

Thank you! Your submission has been received!

Oops! Something went wrong while submitting the form